Arti Syahadat

( BUKAN tidak ada TUHAN selain Allah ).

Kita ini sebetulnya orang Islam yang (kebetulan) hidup di Indonesia ataukah orang Indonesia yang (kebetulan) beragama Islam?

Bagaimana sebenarnya mendudukkan masalah ini secara proporsional? Mana yang benar: "Kita ini sebetulnya orang Islam yang (kebetulan) hidup di Indonesia ataukah orang Indonesia yang (kebetulan) beragama Islam?"..

INDONESIA BANGKRUT, INI SALAH SATU PENYEBABNYA

Kalau dulu Indonesia dijajah Belanda pake pasukan, kapal perang, dan persenjataan, Dan setelah menang, Belanda baru bisa ngeruk kekayaan alam. Tapi sekarang itu nggak perlu pake pasukan. Untuk bisa mengeruk kekayaan Indonesia itu cukup pake uang kertas. Kalo kita lihat sekarang ini kan Rupiah jatuh terus, kalo nggak salah sekarang 1 dollar sudah 13.300, anjlok terus. Kenapa ?.

Kecurangan Bank Dalam Kredit KPR

Sejak awal bisnis bank adlh hasil kreasi para “money lenders”. Jd jgn kaget jika sampai saat ini, praktek lintah darat masih melekat. Bagaimana bank melakukan praktek lintah darat pd nasabahnya? Salah satunya adalah dg melakukan “kreasi” terhadap bunga kredit..

Penghargaan Islam Terhadap Buruh dan Pekerja

Islam sebagai agama rahmat bagi semesta alam, sangat memperhatikan hak asasi manusia, sekalipun dia seorang budak. Para sahabat yang pernah membantu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, baik budak maupun orang merdeka, semua merasa puas dengan sikap baik yang beliau berikan. Inilah potret ideal yang bisa dijadikan contoh muamalah antara majikan dengan pembantunya, antara pimpinan dengan pekerjanya.

Tampilkan postingan dengan label khilafah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label khilafah. Tampilkan semua postingan

Jumat, 15 Agustus 2014

KHILAFAH ADALAH AJARAN ISLAM, BUKAN KEJAHATAN

934774_774467482605180_4411683312028288878_n[Al-Islam edisi 717, 19 Syawal 1435 H-15 Agustus 2014 M]
Perbincangan tentang ISIS dan Khilafah menghangat di media massa dan di masyarakat akhir-akhir ini. Di antara pemicunya adalah peredaran salah satu video yang diunggah di Youtube. Video tersebut berisi seruan anggota ISIS dari Indonesia kepada umat Islam di Indonesia agar bergabung dengan organisasi itu.
Isu ISIS dan Khilafah pun bergulir. Banyak pihak berkomentar. Pemerintah meminta masyarakat mewaspadai dan mencegah organisasi itu berkembang. Kelompok sekular memanfaatkan isu itu untuk memukul apa yang mereka katakan sebagai paham radikal.

Sikap Proporsional

Bagi pihak yang tidak suka terhadap Islam, isu ISIS dijadikan sebagai kesempatan untuk menjauhkan masyarakat dari idekhilafah. Mereka kemudian menyimpangkan konsep khilafah dan melakukan ‘monsterisasi’ khilafah. Mereka berupaya menanamkan ketakutan atau paling tidak keengganan terhadap ide khilafah. Caranya dengan mengaitkan isu tersebut dengan terorisme, aksi kekerasan dan kejahatan. Mereka pun melekatkan keburukan pada ide khilafah. Isu ISIS di Indonesia dan ide khilafah yang terus diulang-ulang tanpa disertai penjelasan memadai tentu bisa menjadi bagian dari upaya ‘monsterisasi’ itu.

Semua pihak, khususnya Pemerintah, seharusnya menyikapi isu ISIS secara proporsional. Penolakan terhadap organisasi yang mengklaim telah mendeklarasikan Khilafah itu berikut berbagai tindakan kekerasan yang mereka lakukan jangan sampai diperalat oleh pihak-pihak tertentu, khususnya yang tidak suka terhadap Islam, untuk melakukan ‘monsterisasi’ syariah dan khilafah sehingga menjadi penolakan terhadap syariah dan khilafah. Upaya ‘monsterisasi’ itu malah dapat menimbulkan masalah baru karena bisa mengkriminalisasi ide khilafah yang bersumber dari ajaran Islam.

Khilafah: Ajaran Islam

Khilafah adalah ide Islam. Karena itu Khilafah harus didukung oleh umat

Senin, 03 Maret 2014

Masuk Parlemen Agar Parlemen Tidak Dikuasai Oleh Musuh-Musuh Islam?

Rubah dari dalamMereka menyatakan bahwa, jika kaum muslim tidak berhasil menguasai parlemen, atau jika parlemen dikuasai oleh musuh-musuh Islam, akan membahayakan eksistensi Islam dan kaum muslim. Sebab, parlemen merupakan lembaga yang akan memproduk aturan-aturan yang akan diterapkan di tengah-tengah masyarakat. Jika parlemen dikuasai oleh orang-orang kafir, tentu pranata yang diterapkan akan merugikan umat Islam. Padahal, menghilangkan bahaya bagi kaum muslim merupakan kewajiban. Mereka mengetengahkan kaedah fiqh yang sangat masyhur, “Al-dlarar yuzaalu” [bahaya harus dihilangkan], dan “ al-Ashl fi al-madlaari al-tahriim” [hukum asal dari bahaya adalah haram]


Bantahan Atas Argumentasi


Argumentasi tersebut tertolak berdasarkan kenyataan-kenyataan berikut ini.


Pertama, fakta sekarang justru menunjukkan, bahwa

Rabu, 09 Oktober 2013

Menyoal Perjuangan Bersenjata Untuk Menegakkan Daulah Islamiyah

ArmyBenarkah Daulah Islamiyah tidak bisa ditegakkan kecuali dengan mengangkat senjata? Benarkah kekuasaan tidak akan mungkin diserahkan kepada kelompok-kelompok Islam, kecuali kelompok Islam tersebut melakukan kudeta militer?


Untuk menjawab pertanyaan ini, ada baiknya kaum Muslim mempertimbangkan beberapa analisis berikut ini.

Pertama: sejatinya unsur-unsur penting yang membentuk eksistensi sebuah negara adalah manusia, pemikiran, perasaan dan aturan. Di antara unsur-unsur tersebut, pemikiran dan aturan merupakan faktor dominan yang menentukan bentuk dan corak sebuah negara. Negara Islam, misalnya, adalah negara yang menjadikan akidah Islam sebagai pandangan hidup dan dasar negara serta menjadikan syariah Islam sebagai satu-satunya aturan yang mengikat seluruh warga negara. Sebaliknya, negara kafir adalah negara yang menjadikan akidah dan hukum kufur sebagai dasar dan konstitusi negara.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa mengubah

Senin, 30 September 2013

Hizbut Tahrir itu ormas yang tidak memberi nilai positif bagi bangsa..?

Dialog imajiner.

A : Anda dari Hizbut Tahrir ?
B : Betul saudaraku.
A : Hizbut Tahrir itu adalah organisasi yang tidak memberi nilai positip bagi bangsa. Tidak seperti organisasi keislaman lainnya seperti ..., ..., ...., ..... Bahkan Hizbut Tahrir adalah organisasi yang merongrong negara.
B : Klaim anda itu salah saudaraku ....
A : Salah ? Coba apa kiprah positip Hizbut Tahrir pada bangsa ini ?
B : Kiprah terbaik dari setiap organisasi adalah berkiprah untuk menyelamatkan bangsa dan membawanya kepada ke kesejahteraan.
A : Betul. Itulah yang telah dilakukan oleh organisasi yang saya sebut tadi. Bekerjasama dengan negara memperbaiki negeri, bukan merongrong seperti yang dilakukan Hizbut Tahrir.
B : Kenapa anda sebut merongrong ?
A : Hizbut Tahrir telah menolak Pancasila yang merupakan dasar negara, menolak Demokrasi yang sudah merupakan sistem yang dipakai negara.
B : Begini saudaraku. Hizbut Tahrir misinya adalah menyelamatkan bangsa ini. Hal pertama yang kami caritahu adalah apa penyebab bangsa ini terperosok dalam kesulitan dan kegelapan seperti sekarang ini. Setelah kami tahu dan yakin penyebabnya, maka kami memberi solusi agar bangsa ini bisa selamat.
A : Oke. Lantas kenapa harus sampai menolak Pancasila dan Demokrasi ?
B : Karena menurut kami, permasalahan bangsa ini pangkalnya dari dua hal tadi. Pancasila dan Demokrasi.
A : Pancasila penyebab semua kemerosotan ini ? Ha..ha... anda maksa banget. Bagaimana mungkin Pancasila yang merupakan Ideologi yang penuh dengan kebijaksanaan itu menjadi akar masalah ?
B : Karena Pancasila itu ada di tulisan, ada di perkataan, tapi tidak ada di prakteknya.
A : Maksudnya ?
B : Pancasila itu hanya ilusi. Jika Pancasila itu sbuah ideologi yang seperti anda klaim tadi, maka pasti Pancasila itu punya sistem ekonomi, sistem pendidikan, sistem kenegaraan dsbnya. Saat ini, sistem ekonomi kita justru sistem kapitalisme, bahkan kapitalis liberal. Sistem negara, sistem Demokrasi. Sistem pendidikan, sistem Sekuler, Pluralisme ? Pancasilanya dimana ?
A : Salah bung. Ekonomi kita Kapitalis Pancasila. sistem negara Demokrasi Pancasila.
B : Begitu ? Bisa bung tunjukkan apa beda Demokrasi tulen Amerika dengan Demokrasi Pancasila Indonesia ? Kapitalisme tulen Amerika dengan kapitalisme Indonesia ?
A : .................................
B : Jadi penempatan kata Pancasila itu hanyalah klaim tak berwujud. Itulah permasalahan kita. Karena Pancasila itu tidak bisa memberikan aturan kehidupan, akhirnya kita terjajah oleh aturan/ideologi asing, seperti Demokrasi, Kapitalisme, Sekulerisme, Liberalisme dll. Jadilah kita bangsa yang tidak punya jati diri. Ini maslah besar bung. Permasalahan semakin lengkap ketika sudahlah Pancasila tidak bisa mengatur negeri, kita salah pula mengambil aturan. Kita justru mengambila aturan Demokrasi yang cacat.
A : Anda ini gampang sekali main vonis. Dimana cacatnya Demokrasi ?
B : Kita melihat sesuatu itu dari siapa sipembuatnya. Siapa pembuat sistem Demokrasi ?
A : Manusia.
B : Nah itu dia. Manusia itu adalah mahluk yang terbatas ilmu dan akalnya. Maka segala aturan yang dibuat hanya berdasar ilmu dan akal manusia belaka, pasti akan mengandung cacat, sebagai konsekwensi dari sipembuatnya adalah mahluk yang punya keterbatasan.
A : Contohnya ?
B : Manusia tidak akan tahu kondisi apa yang akan ada sepuluh tahun ke depan, misalnya. Maka ketika dia membuat aturan, aturan itu hanya aturan yang akan terus berubah menyesuaikan keadaan. Kemudian, manusia itu tidak akan pernah sependapat apa yang baik dan apa yang buruk bagi mereka, maka pada setiap aturan, yang dihasilkan adalah aturan yang dianggap baik oleh sebagian besar/mayoritas, bukan dianggap baik oleh keseluruhan. Dua hal ini mengandung resiko sangat besar bagi kelangsungan sebuah bangsa, karena cenderung akan memunculkan konflik-konflik dan kerusakan akibat aturan yang cacat tadi.
A: Hah ... buktinya hampir seluruh negara justru memakai Demokrasi. Jika Demokrasi itu buruk, pasti tidak akan dipakai.
B : Negara Barat itu memakai Demokrasi, karena mereka tidak menemukan lagi ada yang lebih baik darinya. Itu sudah upaya maksimal akal manusia. Jika mereka punya sesuatu yang lebih baik dari Demokrasi, pasti Demokrasi itu akan mereka campakkan. Jadi mereka memakainya bukan dengan "harga mati", tapi karena ituah yang terbaik menurut mereka.
A : Terus apa yang lebih baik dari Pancasila ? Syariat Islam ? Bukankah syariat Islam juga, kekhalifahan dulu juga akhirnya runtuh ? Jika itu baik, kenapa kekhalifahan bisa runtuh ?
B : Seperti saya sebut tadi, melihat sesuatu itu benar atau tidak, haruslah lihat siapa si pembuatnya. Kami, Hizbut Tahrir memang menyodorkan Syariat Islam sebagai ganti Demokrasi dan Pancasila. Ini bukan semata karena kami muslim. Ini semata karena kami yakin bahwa syariat Islam itu adalah aturan paling sempurna, karena pembuatnya adalah Allah, Tuhannya Manusia, Allah Pencipta Alam Semesta, Allah yang ilmunya tidak terbatas.
Perkara kekhalifahan runtuh, itu samasekali bukan karena buruknya aturan, tapi buruknya penerapan aturan. Statementnya mungkin akan lebih positip jika dibalik : " Dengan aturan yang paling baik, yang berasal dari Allah SWT saja, negara akhirnya bisa runtuh, apalagi jika aturannya buatan manusia."
Kekhalifahan itu telah berhasil mensejahterakan umat yang bukan saja muslim yang menjadi warganya sepanjang lebih dari 13 abad. Lha, Indonesia yang ber Demokrasi Pancasila ini, jangankan berabad, satu hari saja tidak pernah bisa melepaskan diri dari kemiskinan, kerusakan moral dan lainnya. Malah yang terjadi faktanya semakin lama semakin kacau tidak karuan.
A : tetap ketika Hizbut Tahrir menolak Pancasila dan Demokrasi, itu adalah rongrongan pada negara ...
B : Anda ini mau menyelamatkan bangsa atau mempertahankan Pancasila Demokrasi ? Ucapan anda barusan sama saja dengan analogi seorang guru memerintahkan seluruh muridnya untuk membersihkan ruangan kelas. Semua harus berpartisipasi dan akan dihukum siapa yang menolak karena dianggap tidak membantu. Namun guru tersebut memberi ketentuan, semua harus memakai sapu yang sudah disediakan. Sementara sapu yang tersedia itu ternyata sapu yang penuh dengan kotoran.
Sikap murid gimana ? Perintahnya kan membersihkan kelas. Bagaimana sikap guru tersebut jika salah seorang muridnya menolak memakai sapu kotor tersebut dan hendak mengambil sapu yang bersih dari rumahnya ???? Menganggapnya merongrong atau mengapresiasinya ????

 

Minggu, 21 Oktober 2012

Hubungan Syariat dengan Politik Tata Negara

Islam menganut prinsip kesatuan antara perkara agama dengan perkara dunia. Artinya, keduanya harus berjalan seiring karena keduanya berasal dari Pencipta yang sama. Agama Islam dirumuskan oleh Allah, urusan dunia juga tak lepas dari taqdir Allah. Bila agama menggunakan peraturan Allah, dan urusan dunia menggunakan pikiran manusia, niscaya keduanya tidak bertemu. Ada dualisme kepentingan. Masalahnya, kepentingan manusia identik dengan analisis yang dangkal, terpengaruh dengan situasi yang berkembang, emosi bahkan hawa nafsu. Sementara kepentingan Allah dibingkai dengan sifat-sifat Maha Sempurna; adil, bijaksana, lengkap, tidak memberatkan manusia, berlaku lintas masa, lintas generasi, lintas suku dan ras, dan sempurna mencakup seluruh persoalan hidup manusia.


Sekularisme tidak diakui dalam Islam. Sekularisme sama dengan membodohkan Allah dalam hal mengatur dunia – na’udzu billah min dzalik – dan menganggap Islam tidak lengkap karena hanya bisa mengatur urusan akhirat. Aqidah sekularisme sama kafirnya dengan aqidah komunisme, demokrasi, hindu, budha, kristen, yahudi dan aqidah kafir lain.


Rasulullah saw – sebagai sosok ideal dalam menerjemahkan teori Islam di alam nyata – menjadi orang pertama yang mencontohkan konsep kesatuan antara agama dan dunia. Rasulullah saw menjadi kepala negara sekaligus seorang nabi. Perpaduan dua puncak jabatan pada jalur masing-masing. Karir tertinggi jalur dunia adalah menjadi kepala negara atau presiden. Sementara maqom tertinggi jalur syariat adalah jabatan sebagai nabi atau rasul. Semua jabatan syariat seperti ulama, mufti, mujahid, qodhi, kyai dan sebagainya berada di bawah jabatan nabi.


Fakta ini memberi isyarat bahwa Islam bisa berpadu dengan dunia. Atau dengan paradigma iman; Islam harus ditampilkan menyatu dengan pengaturan dunia. Jika realitas belum menampakkan fakta seperti itu, wajib diperjuangkan agar menyatu, seperti yang ditampilkan oleh Rasulullah saw semasa hidupnya.


Maka jawaban singkat untuk pertanyaan, bagaimana Islam mengatur hubungan antara syariat dengan politik negara, adalah keduanya harus melebur dalam satu manajemen dan kepemimpinan. Mahkamah untuk mengadili perkara syariat juga mahkamah untuk mengadili perkara dunia. Rujukan hukum perkara syariat adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah, dan rujukan yang sama harus dipakai untuk urusan dunia. Peraturan aurat ketika melaksanakan syariat, juga peraturan aurat ketika bekerja di bank, perkantoran dan ketika olah raga. Tidak boleh ada ada istilah pengadilan agama, dan pengadilan negeri. Tidak boleh ada aturan busana ketika shalat (mengacu kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah), tapi ada aturan lain ketika bermain volley atau senam (mengacu kepada kesepakatan tidak resmi secara internasional). Apakah ada ketentuan baku bahwa wanita bermain volley hanya boleh memakai celana dalam dan kaos ketat?


Keharusan untuk menyelenggarakan politik negara dengan syariat merupakan fakta sejarah pada zaman nabi dan para khalifah sesudahnya yang tak bisa dibantah. Yang perlu kita kaji lebih lanjut adalah bagaimana jika politik negara tidak diatur dengan syariat, seperti kasus kita saat ini? Apa hukumnya? Bagaimana kita – sebagai rakyat – menempatkan diri? Kewajiban kita apa? Solusinya bagaimana? Dan seterusnya.


Dalil yang mengharuskan penyatuan syariat dengan politik negara diantaranya:

TUJUAN NEGARA ISLAM

Diskursus negara Islam tak boleh dijadikan barang tabu bagi seorang muslim. Adalah aneh jika ia dengan bangga menjual istilah ekonomi Islam, hukum Islam, pendidikan Islam, sekolah Islam, rumah sakit Islam, masyarakat Islam, tapi saat sampai pada istilah negara, ia malu – atau lebih tepat takut dan minder – untuk menyematkan label Islam. Ia lalu gagap untuk menyebut negara Islam.


Padahal sirah nabawiyah memberi bukti tak terbantahkan, bahwa Nabi saw mendirikan negara Islam. Saat itu Demokrasi belum lahir, komunis belum muncul, jahiliyah telah mati. Tak ada pilihan istilah lain untuk menyebut negara yang dibangun Nabi kecuali negara Islam.


Hal ini untuk membantah pandangan mayoritas umat Islam yang tak berani menerjemahkan istilah darul Islam dengan negara Islam. Biasanya diperhalus dengan ungkapan: negeri yang tegak nilai-nilai Islam di dalamnya.


Jika keengganan menyebut istilah negara Islam karena tak tahu, tugas kita memberi tahu melalui dakwah. Jika karena malu, harus dibimbing untuk bangga dengan Islam. Jika karena takut, harus dimotivasi bahwa setiap muslim pasti menghadapi ketakutan-ketakutan, tapi ketakutan itu tak boleh membuat kita mati kutu. Harus selalu bergerak untuk menghilangkan rasa takut ini.


Negara Islam bukan tujuan, tapi sarana.


Negara Islam

Kamis, 06 September 2012

Negara Islam ( Khilafah ) Tidak Bertentangan dengan Pancasila

KIYAI PANCASILA


Oleh : Revolusi al Fatih


Pernah suatu ketika, saya mampir di sebuah masjid pinggir jalan, waktu itu ba'da isya sekitar jam 19.45 wib. Disitu kebetulan sedang ada pengajian, kalau tidak salah ustadznya kiyai **sensor** abis, lulusan **sensor** & lulusan UIN.


Saya sendiri gak begitu kenal. Tema pengajiannya sih biasa aja, tentang akhlak gitu. Maka setelah kiyai ngasih ceramah seki
tar 30 menit, terjadilah tanya jawab sbb:


>>Jamaah: "Asslm wr wb. Kiyai mau tanya nih, Pancasila itu bertentangan dengan Islam gak?"


>>Kiyai: "Wsslm wr wb. Pancasila gak bertentangan dengan Islam, Karena sila ke satunya Ketuhanan yg Maha Esa, masih mirip tauhid-lah, jadi gak yah"


>>Jamaah: "Terus Kalau Khilafah (Sistem Pemerintahan sesuai tuntunan Rasul saw) bertentangan dengan Pancasila gak?"


>>Kiyai: "Apalagi itu, gak lah.. (sang Kiyai terdiam sejenak)... Jadi Gini, Pancasila itu kan untuk persatuan dan kesatuan negeri ini, makanya sila ke 3 persatuan Indonesia, sedangkan Khilafah kata para ulama itu mempersatukan Umat Islam, jadi nyambung, gak bertentangan..."


>>Jamaah: "Trus Kiyai, berarti kita harus Pancasilais dong, kan katanya Pancasila Gak Bertentangan dengan Islam?"

Minggu, 26 Agustus 2012

PELUANG BISNIS DI BULAN PERTAMA TEGAKNYA DAULAH KHILAFAH

Daulah Khilafah itu unpredictable.. tegaknya bisa aja tahun depan, bulan depan, atau bahkan besok.

Tegaknya sudah pasti. Cuma tanggalnya memang belum dikasih tahu.

Sekedar informasi, tegaknya khilafah tak hanya bikin keuntungan berupa kedamaian, keamanan, ketenteraman. Tapi juga kesejahteraan. Di samping kesejahteraan dalam bentuk makro, tegaknya khilafah juga akan membuka berbagai peluang bisnis ekonomi mikro bagi para pengusaha yang jeli. Berikut, adalah beberapa peluang bisnis yang bisa dijalankan di bulan awal tegaknya khilafah:

Tantangan-Tantangan Potensial Pasca Berdirinya Khilafah

Oleh : Ir. H. Muhammad Ismail Yusanto, M.M.


khilafah1. Khilafah Sudah Dekat


Walaupun umat Islam seluruh dunia kini masih tertindas dipenjara sistem sekuler yang kufur, indikasi-indikasi kembalinya Khilafah semakin jelas. Kembalinya Khilafah kini bukan lagi sebatas harapan yang diliputi keraguan seperti halnya tahun 50-an atau 60-an abad lalu, namun telah menjadi keniscayaan yang tidak dapat dihindari lagi. Keniscayaan itu bagaikan kepastian datangnya sinar fajar yang terbit setelah malam yang hitam. Bukankah fajar pasti akan tiba, setelah malam yang gelap gulita?

Indiasi-indikasi dekatnya Khilafah itu antara lain ditunjukkan oleh fakta-fakta berikut : Pertama, umat semakin sadar akan keislamannya. Jika dulu umat tertipu dengan ide-ide Barat seperti sekularisme, pluralisme, liberalisme, dan demokrasi, kini mereka telah sadar. Pada tahun 2005, Majelis Ulama Indonesia (MUI), misalnya, telah memfatwakan haramnya ide sekularisme, pluralisme, liberalisme. Jadi ide-ide itu telah dipahami sebagai ide-ide kafir yang bertentangan dengan Islam seratus persen.


Kedua, umat telah menginginkan Khilafah. Jika dulu saat hancurnya Khilafah tahun 1924 umat kurang menunjukkan sikap yang seharusnya, yakni berani mati untuk mengembalikan Khilafah, kini sikap mereka lain. Mereka kini merindukan Khilafah, menjadikan Khilafah sebagai masalah utama (al-qadhiyah al-mashiriyah), dan karenanya bersedia mati di jalannya. Di berbagai negeri Islam misalnya Palestina, Iraq, Afghanistan, dan di Uzbekistan, terbukti tak sedikit generasi umat ini yang rela mengorbankan nyawa demi Khilafah.


Ketiga, umat telah menginginkan persatuan. Jika di pertengahan abad 20-an umat banyak terkecoh dengan nasionalisme dan patriotisme sebagai slogan kemerdekaan dari penjajahan, kini mereka telah sadar. Nasionalisme telah disadari menjadi pemecah belah persatuan umat Islam seluruh dunia melalui lebih dari 50-an nation-state.


Keempat, umat telah mengetahui musuh-musuhnya. Jika sebelumnya umat menganggap negara-negara Barat seperti Amerika Serikat (AS) sebagai dewa penolong atau negara sahabat, kini umat insyaf. Kebiadaban AS terhadap umat Islam di Afghanistan, Irak, dan Palestina, juga di Guantanamo dan Abu Ghraib, lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa AS dan negara-negara kapitalis lainnya adalah negara penjajah dan musuh umat yang nyata.


Kelima, Amerika Serikat kini jatuh dalam kesulitan. Sebelumnya umat memandang AS sebagai negara super power yang hebat dan tak terkalahkan. Tapi kini umat sudah sadar. Berbagai kekalahan atau kesulitan AS di Afghanistan, Irak, termasuk kekalahan memalukan Israel yang didukung penuh oleh AS di Lebanon pada musim panas 2006, membuktikan AS tidaklah sekuat yang dimitoskan.


Keenam, wibawa penguasa telah jatuh di mata umat. Jika sebelumnya umat percaya penguasa mereka adalah pelindung mereka, kini umat telah membuang kepercayaan itu. Para penguasa itu kini telah disadari sebagai para pengkhianat dan agen-agen penjajah yang kafir, khususnya AS. Umat Islam Indonesia misalnya, semakin paham posisi Presiden SBY, setelah yang bersangkutan menerima George W. Bush yang kafir dengan penuh hormat, padahal umat Islam Indonesia menolak Bush mentah-mentah.


Berdasarkan tanda-tanda itu, kembalinya Khilafah bukanlah sesuatu yang jauh, melainkan sudah dekat. Maka fokus perjuangan mengembalikan Khilafah sesungguhnya bukan lagi memperkenalkan apa itu Khilafah, atau menjelaskan wajibnya Khilafah kepada umat –meski semua aktivitas ini tetap wajib dilakukan-- sebab semua pemikiran dasar ini telah tertanam dalam hati dan pikiran umat. Fokus kita sekarang adalah terus berusaha melakukan thalabun nushrah (seeking the power) untuk memperoleh kekuasaan dan memikirkan dengan serius tantangan-tantangan yang akan terjadi pasca berdirinya Khilafah nanti.


2. Optimisme Menghadapi Tantangan

Rabu, 18 Januari 2012

Benarkah Islam disebarkan dengan Perang? ( Manipulasi Sejarah Pembantaian Muslim Terhadap Non-Muslim )

Dua hari lalu saya terima email yang menyatakan seperti ini :



Aslm bang Zay,

Buku Anda The Khilafa menyatakan Islam tidak pernah ditegakkan dengan pedang. Apakah Anda tidak mendalami sejarah? Anda ini paling pintar membual. Coba lihat di bawah ini dan tolong data-data ini juga dimasukkan dalam buku Anda supaya seimbang. Jangan terlalu ngawur membela ideologi Anda. Terima kasih.

BAGAIMANA ISLAM DISEBARLUASKAN (PERANG) JAUH JAUH SEBELUM PERANG SALIB, MUSLIM MEROMPAK DAERAH DI LUAR MEKAH DAN MADINAH,

Tahun 635, Tentara Islam mengepung dan menaklukkan Damaskus, salah satu kota besar di Syria, dari bangsa pribumi Asyrian. Puluhan ribu bangsa Asyrian tewas.

Tahun 637, Tentara Arab Islam menaklukkan bangsa pribumi Chaldean dan Phoenician Kristen di Irak pada Perang al-Qadisiyyah. Ratusan ribu nyawa bangsa Chaldean melayang, Chaldean kehilangan identitas, menjadi bagian dari propinsi Arab.

Tahun 638, Tentara Arab Islam menaklukkan dan mencaplok Yerusalem, mengambil alih dari bangsa Israel dan Kerajaan Bizantium. Korban jiwa rakyat Yahudi mencapai puluhan jutaan orang, sebagian kecil melarikan diri ke Eropa.

Tahun, 638-650 Tentara Islam menaklukkan Kerajaan Zoroaster Persia (Iran) dan menjadikannya negara Islam, kecuali di sepanjang Laut Kaspia. Jutaan jiwa tewas. Pembakaran Perpustakaan Besar Ilmu Pengetahuan Persia. Kemunduran peradaban di negeri Persia.

641 Tentara Arab Islam menaklukkan bangsa pribumi Asyria Kristen di Suriah dan Lebanon. Jutaan bangsa Asyrian tewas. Bangsa Asyrian kehilangan identitas sebagai bangsa Asyrian. Bahasa Arab menggantikan bahasa resmi Asyrian yaitu bahasa Aram. Sebagian bangsa Asyrian yang selamat membuat perjanjian damai dengan Muslim Arab, mereka secara rutin membayar jiyzah (upeti) kepada Muslim Arab. Sampai sekarang Kristen Koptik Asyrian yang ramah masih tetap ada di Suriah. Tingkat ekonomi mereka di era modern ini jauh lebih baik dari counterpart mereka yang beragama Muslim.

643-707 Tentara Arab Islam menaklukkan Kristen Afrika Utara dan Yordania. Sama seperti Kristen di Suriah, pada era modern ini, ekonomi dan tingkat pendidikan bangsa Yordania yang tetap memeluk Kristen jauh lebih baik dari saudaranya kaum Muslim.

710-713 Tentara Islam menaklukkan Lembah rendah Indus “Hindu Kush” dari bangsa Hindi. Jutaan jiwa bangsa Hindi yang memeluk Hindu tewas. Sebagian di Islam kan, daerah yang menganut Islam, sekarang namanya Pakistan.

Referensi: ”The name Hindu Kush means literally 'Kills the Hindu', a reminder of the days when (Hindu) slaves from the Indian subcontinent died in the harsh weather typical of the Afghan mountains while being transported by Muslim traders to the Muslim courts of Central Asia.” (Terjemahan: Hindu Kush dalam bahasa Urdu artinya “Bunuh orang Hindu”, sebagai pengingat ketika budak Hindu dari subbenua India tewas dalam cuaca yang sangat buruk ketika diangkut oleh pedagang Muslim ke koloni Muslim di Asia tengah). Dan masih banyak lagi kisah pembantaian umat Islam terhadap non-islam lainnya.Terima kasih atas tanggapannya bang Zay.

=========================================================================


Wah kopasan yang begitu panjang dan membuat saya terharu.


Sebenarnya saya ingin kroscek data-data ini di om gugel tapi kalau ada yang seperti ini saya mahfum belaka bahwa sepertinya ini hasil risetnya universitas JIL, FFI dan teman-teman seperjuangannya. Saya agak khawatir informasi spt ini seringkali beredar luas di internet dan mereka yang doyan kopas dengan bangganya memperlihatkan seolah-olah mereka profesor sejarah yang paling tahu soal sejarah Islam. Namun yang lebih menyedihkan lagi bila yang membaca kopasan tersebut tidak melakukan apa-apa. Karena itu dengan kemampuan abal-abal saya dalam sejarah Islam, saya mencoba setidaknya menjelaskan apa yang saya pelajari dan saya pahami tentang penaklukan-penaklukan Islam di zaman Khulafaur Rasyidin.



Mengenai pernyataan di buku saya, The Khilafa bahwa umat Islam tidak pernah melakukan penaklukan dengan pedang juga dipahami sepotong-sepotong. Untuk diketahui bahwa perang di mana pun dan dalam kondisi apa pun strateginya selalu sama, infiltrasi militer. Penaklukan tanpa pedang yang saya maksud adalah tidak pernah ada paksaan dalam Islam kepada pemeluk agama lain untuk memeluk agama tersebut. Coba lihat sejarah, di negeri di mana Islam berkuasa umat non muslim diperlakukan secara adil, dilindungi dan diberi pilihan untuk memilih Islam atau membayar jizyah. Nah, sekarang coba bandingkan dengan reconquista Spanyol ketika umat Islam diusir dari sana dan dipaksa memeluk agama Kristen. Tidak ada pilihan utk membayar upeti atau pajak, melainkan pindah ke agama Kristen atau mati.


Berikut beberapa jawaban dari kopasan2 tersebut,

Jumat, 21 Oktober 2011

Hubungan Perjuangan Melawan Penjajah Belanda di Indonesia dengan Khilafah Islam

Sudah menjadi rahasia umum di kalangan orang/pejabat Belanda bahwa banyak sultan-sultan di Indonesia memberikan baiatnya (sumpah kesetiaan dan kepatuhan) kepada Khalifah di Istanbul. Dengan itu secara efektif kaum Muslim di wilayah Sultan itu menjadi warga negara Khilafah [Negara Islam].


Kaum Muslim di Aceh adalah yang paling menyadari akan status mereka. Koran Sumatera Post menulis tentang ini pada tahun 1922: “Sesungguhnya kaum Muslim Aceh mengakui Khalifah di Istanbul.”


Bukan hanya itu, mereka juga mengakui fakta bahwa tanah mereka adalah bagian dari Negara Islam. Ini adalah salah satu alasan atas perlawanan sengit mereka melawan Belanda. Sebagaimana yang diakui Koran Sumatra Post tahun 1922: “Pada hari ini,

Minggu, 17 Juli 2011

NU, NKRI dan Khilafah



KH Mutawakkil ‘Alallah -- kebetulan nama beliau sama dengan salah satu gelar seorang Khalifah Bani Abasiyah -- Ketua PW NU Jatim menegaskan, bahwa siapapun dan apapun ormasnya yang mengganggu asas Pancasila dan keutuhan NKRI, maka akan berhadapan dengan NU.

Pernyataan keras ini disampaikan sebagaimana dinukil eramuslim dari situs on-line NU oleh Kyai tersebut pada acara Harlah NU di Jombang. Ia juga dengan tegas meminta Negara bertindak tegas kepada pengusung ide Khilafah. Peryataan ini tentu mengandung ironi di tengah gagasan penegakan Khilafah yang semakin kuat mendapatkan sambutan hangat dari seluruh komponen ummat – tentu termasuk ummat Nahdliyin.

Senin, 30 Mei 2011

Muslim dan Non Muslim Butuh Khilafah , Dunia Butuh Khilafah..!!

Dunia adalah tempat di mana umat manusia,muslim dan non muslim,hidup.Dalam hidup,islam mengenal istilah khilafah.Khilafah adalah bentuk pemerintahan atau negara dalam islam (khalifah adalah kepala negaranya) yang di contohkan oleh rasulullah sebagai amirul mu'minin pertama,khulafa'ur rasyidin dan para khalifah sesudahnya hingga keruntuhannya pada tanggal 3 maret 1924 di turki. Sejak saat itu,umat manusia,terutama umat islam,bagaikan anak yang kehilangan ibunya. Dunia pun merasakan hal yang sama. Karena khilafah adalah kepemimpinan umum bagi umat manusia,yang menerapkan seluruh hukum Allah yang tercantum dalam al Qur'an dan as sunnah di segala aspek kehidupan. Dalam sejarah peradaban dunia,khilafah amat di butuhkan oleh umat manusia,bahkan pernah memimpin selama 13 abad (1300 tahun : 622-1924)


MUSLIM BUTUH KHILAFAH


Umat muslim butuh khilafah karena dengan khilafah, mereka akan mendapatkan kemuliaan

Minggu, 29 Mei 2011

Menjadi Muslim Dzimi

Muslim dzimiBarangkali mungkin akan ada yang menunjuk hidung ke arah saya, membid’ah-bid’ahkan saya, terkait judul di atas yang terkesan kontroversial. Biar saja. Saya memang suka dengan yang ’ribut-ribut’, saya membenci ’kedamaian’ jika ia hanya sekadar aforisma dari kungkungan ’zona nyaman’. Sebagai penyesatan opini, dan jebakan intelektual.

Istilah Muslim Dzimmi memang tidak pernah ada dalam konsep Islam. Ini hanya inisiatif saya pribadi ketika melihat realitas kehidupan saat ini yang ’pating pecotot’ tidak jelas jeluntrungnya. Di sisi lain, tidak jarang dari kalangan yang mengatasnamakan dirinya intelektual muslim tanpa segan-segan melakukan akrobat intelektual: Mengkaburkan yang haq, dan mentolerir yang bathil.


Dahulu saya berbangga hati jika Negeri tempat tinggal dan kelahiran saya, dikatakan sebagai komunitas Muslim terbesar di dunia. Rasa-rasanya ”wah” dan tak tertandingi. Namun maaf, kali ini mungkin saya harus merevisi anggapan itu, setidak-tidaknya untuk diri saya sendiri. Sekali lagi

Sabtu, 21 Mei 2011

Perlukah Negara Islam Indonesia? ( Komentar2 di eramuslim.com )

Silang pendapat tentang perlu tidaknya negara Islam Indonesia mencuat. Beberapa tokoh Islam seperti Habib Rizieq dan KH Hasyim Muzadi menegaskan, tidak perlu adanya negara Islam Indonesia.
Berikut diskusi/komentar2 yang saya copas dari eramuslim.com









nobody — Senin, 16/05/2011 10:23 WIB





Jika ditanyakan wajib tidaknya negara Islam Indonesia, maka jawabannya "Itu tergantung".

Tergantung apakah dengan kondisi yang sekarang umat Islam dapat benar-benar memurnikan tauhid & menerapkan sistem Islam secara kaffah (termasuk dakwah, jihad, dsb).

Tergantung apakah dengan kondisi yang sekarang umat Islam dapat menyelamatkan keluarganya di seluruh dunia secara lahir bathin dari bahaya pembodohan, pemurtadan, pelecehan, penyiksaan, perkosaan, penjajahan, pembantaian, dsb.

Tergantung apakah dengan kondisi yang sekarang umat Islam dapat bersatu menghadapi serangan yang dilancarkan oleh musuh-musuh Islam, baik secara fisik maupun fikir (misal proyek New World Order, dsb).

Kalau menurut saya, untuk dapat keluar dari permasalahan yang disebabkan karena penerapan sistem sekular jahiliyah sekarang ini, sebagaimana yang telah dihadapi oleh Rasulullah SAW saat fase Mekah dulu, maka mendirikan Negara berdasarkan Islam sebagaimana Rasulullah mendirikan negara Madinah (Madaniyah) menjadi wajib hukumnya.

Terserah masyarakat jahiliyah Arab dulu melakukan apa sebagaimana ketua ormas & parpol di Indonesia bilang apa (bisa saja mereka di bawah teror atau sogok), toh Rasulullah SAW tetap bertekad bulat untuk mendirikan Khilafah.

Khilafah Mampu Selamatkan NKRI

Muhammad Ismail Yusanto: Khilafah Mampu Selamatkan NKRI


Ismail Yusanto

Sejak kehancuran payung Dunia Islam sekitar 86 tahun yang lalu, saat kekhilafahan Turki Utsmaniyah dihapuskan, kaum Muslimin seperti kehilangan arah. Sejak itulah berbagai persoalan berupa penjajahan dan penindasan menimpa umat Islam hingga kini. Disadari atau tidak, umat Islam memerlukan kembali kepemimpinan yang dapat menyatukan kaum Muslimin sedunia dengan penegakan syariah secara kaffah.


Apakah ide khilafah sebagaimana yang tegak berdiri pada masa lalu bisa berdiri kokoh dan dapat diterima oleh seluruh umat Islam, terutama di Indonesia? Berikut wawancara Eramuslim dengan Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia, Muhammad Ismail Yusanto, di Jakarta.


Sebenarnya maksud dari khilafah itu apa, mungkin sebagian orang Islam belum mengerti?

Senin, 16 Mei 2011

Hak Beribadah non-Muslim dalam Negara Khilafah

Negara Khilafah, meski merupakan negara kaum Muslim di seluruh dunia, tidak berarti rakyatnya harus semuanya Muslim. Karena itu, keislaman bukanlah syarat mutlak diterimanya seseorang sebagai warga Negara Khilafah. Seseorang bisa menjadi rakyat Negara Khilafah menetap di wilayah Khilafah, serta loyal pada negara dan sistemnya. Seorang Muslim yang tinggal di luar wilayah Islam tidak dianggap sebagai warga negara Khilafah. Sebaliknya, orang non-Muslim yang tinggal di wilayah Islam dan tunduk pada hukum Islam (kafir dzimmi) dianggap sebagai warga Negara Khilafah.1


Non-Muslim yang menjadi warga Negara Khilafah akan mendapatkan perlakuan yang sama dengan kaum Muslim. Terhadap mereka diberlakukan hukum Islam sama dengan kaum Muslim. Sebab, hukum Islam pada dasarnya

Kamis, 05 Mei 2011

Inikah Alasan-alasan yang membuat orang Islam menjadi 'Teroris'.?

Istilah teroris dan terorime ini mulai ramai dibicarakan pasca tragedi WTC 9/11 saat itu President Bush lewat pidatonya menabuh genderang perang melawan teroris dan membagi dunia menjadi dua kelompok yaitu bersama kami atau bersama teroris.


Sejak itu maka istilah teroris mulai ramai dan menjadi komoditas berita maupun komoditas politik, teroris kemudian identik bom dan kekerasan dan lebih tepatnya diidentikkan dengan aksi kekerasan yang bernuansa agama ( baca : agama Islam )


Setiap aksi kekerasan dan bom ( jika pelakunya Islam ) kemudian disebut terorisme dan pelakunya adalah teroris.


Walaupun semua orang menolak Islam dikaitkan dengan teroris tetapi secara jujur berdasarkan Data ledakan bom dari tahun 2000 yang hampir semuanya ‘memang’ dilakukan oleh orang Islam.


Lalu apakah Islam

Selasa, 15 Maret 2011

Khilafah Rasyidah Akan Didirikan Secara Pasti Melalui Tangan Orang-orang Salih

بِسْـــمِ اللهِ الرَّØ­ْÙ…ٰـــنِ الرَّØ­ِيـــم


Seperti Halnya Khilafah Dihancurkan Melalui Tangan Para Penjahat


Maka Khilafah Rasyidah Akan Didirikan Secara Pasti Melalui Tangan Orang-Orang Salih


Khilafah dihancurkan pada 3 Maret 1924 M oleh para pendukung pendosa yang memberikan suara menyetujui penghapusannya. Maka itu bukanlah penghapusan dan penghancuran sistem administratif usang yang telah berlalu masanya. Tetapi, yang dihancurkan adalah sistem pemerintahan Islam. Yang dihancurkan adalah perisai umat yang kuat dan kepemimpinan politiknya. Dan yang dirobohkan adalah titik sentral keseimbangan geo-strategis.


Khilafah adalah sistem pemerintahan Islam. Ketiadaan sistem Khilafah mengakibatkan

Selasa, 08 Maret 2011

Khilafah: Negara Kesatuan


Khilafah: Negara Kesatuan



Pengantar


Islam tidak hanya mengajarkan fikrah (konsep) yang berisi hukum-hukum dan solusi-solusi bagi manusia dalam menggapai kehidupan bahagia, tetapi juga tharîqah (metode) untuk mewujudkannya, yaitu tegaknya Khilafah. Khilafah adalah kepemimpinan umum bagi kaum Muslim seluruh dunia untuk menegakkan hukum-hukum syariah Islam dan mengemban dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia (Al-Khalidi, Qawâ’id Zidzâm al-Hukmi fi al-Islâm, hlm. 230).


Seluruh ulama kaum Muslim, baik para imam mazhab maupun para mujtahid besar, tanpa kecuali telah bersepakat bulat atas kewajiban menegakkan Khilafah. Bahkan tidak hanya kalangan Ahlus Sunnah saja yang mewajibkan Khilafah, melainkan juga kalangan Syiah, termasuk Khawarij dan Muktazilah. Kalaupun ada segelintir orang yang tidak mewajibkan Khilafah, maka pendapatnya itu

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com tipscantiknya.com