Arti Syahadat

( BUKAN tidak ada TUHAN selain Allah ).

Kita ini sebetulnya orang Islam yang (kebetulan) hidup di Indonesia ataukah orang Indonesia yang (kebetulan) beragama Islam?

Bagaimana sebenarnya mendudukkan masalah ini secara proporsional? Mana yang benar: "Kita ini sebetulnya orang Islam yang (kebetulan) hidup di Indonesia ataukah orang Indonesia yang (kebetulan) beragama Islam?"..

INDONESIA BANGKRUT, INI SALAH SATU PENYEBABNYA

Kalau dulu Indonesia dijajah Belanda pake pasukan, kapal perang, dan persenjataan, Dan setelah menang, Belanda baru bisa ngeruk kekayaan alam. Tapi sekarang itu nggak perlu pake pasukan. Untuk bisa mengeruk kekayaan Indonesia itu cukup pake uang kertas. Kalo kita lihat sekarang ini kan Rupiah jatuh terus, kalo nggak salah sekarang 1 dollar sudah 13.300, anjlok terus. Kenapa ?.

Kecurangan Bank Dalam Kredit KPR

Sejak awal bisnis bank adlh hasil kreasi para “money lenders”. Jd jgn kaget jika sampai saat ini, praktek lintah darat masih melekat. Bagaimana bank melakukan praktek lintah darat pd nasabahnya? Salah satunya adalah dg melakukan “kreasi” terhadap bunga kredit..

Penghargaan Islam Terhadap Buruh dan Pekerja

Islam sebagai agama rahmat bagi semesta alam, sangat memperhatikan hak asasi manusia, sekalipun dia seorang budak. Para sahabat yang pernah membantu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, baik budak maupun orang merdeka, semua merasa puas dengan sikap baik yang beliau berikan. Inilah potret ideal yang bisa dijadikan contoh muamalah antara majikan dengan pembantunya, antara pimpinan dengan pekerjanya.

Tampilkan postingan dengan label MUTIARA n MOTIVASI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label MUTIARA n MOTIVASI. Tampilkan semua postingan

Senin, 30 Desember 2013

AYAH, AKU INGIN MATI... ( Sudahkah kita siap menyongsong kematian..? )

Empat hari lalu, istri saya mengingatkan kalau putri sulung kami tepat berusia 14 tahun. Alhamdulillah. Saya menyalaminya, mengusap rambut kepalanya, dan mendoakan kebaikan untuknya.

 

Mendadak saya teringat dialog kami berdua ketika dia masih kelas 4 SD. Inilah obrolan ayah-anak yang mungkin tak akan pernah saya lupakan. Meski sudah lewat 4 tahun, rasanya kejadiannya baru kemarin. Bahkan, ketika hampir setiap hari saya berhenti di perempatan lampu merah Kertajaya - Dharmawangsa, memori saya seperti otomatis memutar dialog yang menggetarkan emosi.

"Temanmu ada yang sudah haid, Mbak?"

Anak saya kaget sekali dengan lontaran pertanyaan ini. Saya memang sudah mendengar dari istri kalau teman sekelas anak saya sudah banyak yang mens. Anak masih kelas 4 SD? Sudah menstruasi? Oh, nooo...

Anak saya membenarkannya. Dia pun menyebut nama-nama teman sekelasnya yang sudah haid. "Yah, ayah.... perempuan yang belum haid itu nggak punya dosa ya?", tanyanya.

“Oh iya. Perempuan yang belum haid itu dianggap belum baligh atau dewasa. Karena itu dia belum punya dosa atas apa saja yang dilakukannya”. Saya menjawab dengan penuh kebapakan.

"Ayah, kalau gitu aku sampai tua nanti nggak mau haid. Biar aku nggak punya dosa". Anak saya menjawab spontan dengan riangnya. “Ye ye ye yeee yee..."

Waks... saya tak menduga dengan perkataan ini. Tapi saya tetap harus menjawabnya.

"Mbak, yang namanya perempuan itu meski belum haid, tapi kalau usianya sudah sekitar 13 tahun, maka secara fiqih dia sudah dianggap baligh atau dewasa. Karena itu, kalau perempuan berusia 13 tahun melakukan maksiat, maka dia sudah berdosa".

Saya yakin ini adalah jawaban terbaik yang bisa memuaskan anak saya. Dia pun terdiam. Tapi, tak lama kemudian dia berkata, "Kalau begitu ayah, AKU INGIN MATI SEBELUM UMUR 13 TAHUN. Boleh ya Yah, ya Yahhh, ya Yahhhh!".

"Ye ye ye yeee yee... Ye ye ye yeee yee..", anak saya berjingkrak kegirangan. Sementara saya di sebelahnya merasa "maakk jlleeebbbb". Ayah mana yang kuat mendengarkan permintaan anaknya seperti itu?

Saya menjelaskan lagi. "Mbak, jangan takut menjadi baligh. Kalau sudah dewasa nanti, selama kita menjalankan banyak amal baik, insya Alloh kita akan punya pahala yang banyak. Dan kita akan masuk surga".

Dialog itu pun berhenti. Lampu sudah berganti hijau, saya pun menginjak gas. Kami pun pulang ke rumah...

Hari demi hari berlalu, minggu berganti minggu, bulan dan tahun terus berganti, dialog anak-ayah itu begitu membekas dalam memori saya. Dan hari ini, ketika anak saya usianya 14 tahun, sudah di atas usia yang diharapkannya mati sebelum 13 tahun, saya memutuskan membuat catatan di internet. Siapa tahu bisa bermanfaat bagi orang lain.

TAKUT MATI, KARENA TAKUT NERAKA

Entah sudah berapa kali saya menjadikan dialog tadi sebagai bumbu ceramah. Misalnya ketika mengisi pengajian rutin lansia di balai RW sebelah rumah. Ya, namanya saja lansia, pesertanya memang sudah benar-benar orang lanjut usia, dan rata-rata sudah kakek-nenek.

Dalam satu kesempatan saya membuka ceramah dengan pertanyaan, "Bapak-ibu, nanti kalau di akhirat, apakah mau masuk surga?"

"Maaaaauuuuuuuuuu". Kompak. Semua menjawab dengan semangat.

Saya sengaja diam dulu untuk mencari perhatian seluruh audien. Dan setelah semua kembali fokus, saya bertanya lagi, "Pertanyaan kedua, bapak dan ibu, SIAPA DI ANTARA KITA DI SINI, YANG SIAP MATI BESOK PAGI".

Diam. Kali ini semua kompak diam. Saya ulangi pertanyaan yang sama hingga dua kali, dan tetap nggak ada yang menjawab.

"Bapak ibu, surga itu adanya setelah kita mati. Kita nggak mungkin masuk surga, sebelum mati dulu. Tidak bisa dari hidup di dunia langsung masuk surga tanpa didahului kematian. Jadi, saya ulangi lagi, siapa bapak dan ibu yang sudah siap mati besok pagi".

Seorang ibu yang sudah sepuh di barisan depan mendadak berteriak, "TIDAK SIAAAAAPPPP".

Audien yang semula diam mendadak ger-geran, sambil mesam-mesem memandang saya. Setelah itu saya menceritakan dialog ayah-anak di atas, sebagai perbandingan.

 

Mengapa ada anak kecil sudah siap mati? Karena dia tahu pasti, sebagai anak yang belum baligh maka dia masih bersih tidak punya dosa sama sekali. Karena itu, mati baginya adalah jaminan masuk surga. Sedangkan kebanyakan manusia, mungkin termasuk kita, sikapnya persis seperti para lansia jamaah pengajian saya tersebut. Meski usia sudah lanjut pun masih merasa belum siap mati. Takut mati. Mengapa? Karena menyadari banyaknya dosa yang pernah kita lakukan, dan mati adalah lebih dekat dengan saat dimasukkan neraka. Naudzu billah min dzalik...

SIAP MATI, KARENA YAKIN JAMINAN MASUK SURGA

Bicara tentang kesiapan menghadapi kematian, mari kita perhatikan kisah sahabat Umair bin al-Humam al-Anshory saat perang Badar di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:

Nabi SAW berangkat bersama para sahabatnya hingga mendahului kaum musyrik sampai sungai Badar. Setelah itu kaum musyrik pun datang. Kemudian Rasulullah bersabda, “Berdirilah kalian menuju surga yang luasnya seluas langit dan bumi”.

Umair bertanya, “Wahai Rasulullah, benarkah yang engkau maksud itu surga yang luasnya seluas langit dan bumi?” Rasululullah menjawab, “Benar”. Umair berkata, “ehm, ehm”. Rasulullah bertanya kepada Umair, “Wahai Umair, apa yang mendorongmu untuk berkata ehm-ehm?” Umair berkata, “Tidak apa-apa Ya Rasulullah, kecuali aku ingin menjadi penghuninya” Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya engkau termasuk penghuninya, wahai Umair”.

Anas bin Malik yang meriwayatkan hadits ini mengatakan, kemudian Umair mengeluarkan beberapa kurma dari wadahnya dan ia pun memakannya. Kemudian Umair berkata, “Jika aku hidup hingga aku makan kurma-kurma ini sesungguhnya itu adalah kehidupan yang lama sekali”. Maka Umair kemudian melemparkan kurma yang dibawanya, kemudian maju untuk memerangi kaum musyrik hingga terbunuh.

Allahu akbar. Begitulah sahabat yang mulia ini. Kalau sudah yakin bakal masuk surga, bahkan menunggu sampai kurma habis dimakan pun sudah kelewat lama ya… Maunya langsung mati agar segera bisa masuk surga yang dijanjikan.

Bagaimana dengan kita semua?

Sudahkah kita siap menyongsong kematian?

Siap atau nggak siap, kematian pasti akan datang.

Karena itu, sebaiknya kita membekali diri dengan memperbanyak amal kebaikan mumpung masih hidup, agar kapan saja ajal datang, kita benar-benar telah siap dengan timbangan amal yang berat, dan Insya Alloh akan dimasukkan surga, yang luasnya seluas langit dan bumi.

 

Surabaya, 29 Oktober 2013

Akhukum fillah,

M. Ihsan Abdul Djalil

 

Kamis, 03 Desember 2009

Kumpulan Rekaman Mp3 Mario Teguh Golden Ways

Berikut adalah kumpulan rekaman mp3 acara Mario Teguh Golden Ways ( MTGW ) di MetroTv ) Silahkan Di Download Sepuasnya

Rabu, 02 Juli 2008

Ketika Allah bilang TIDAK

AllahKetika manusia berdo'a, "Ya Allah ambillah kesombonganku dariku."
Allah berkata, "Tidak. Bukan Aku yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya."

Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah sempurnakanlah kekurangan anakku yang cacat."
Allah berkata, "Tidak. Jiwanya telah sempurna, tubuhnya hanyalah

Minggu, 25 Mei 2008

BAGAIMANA CARA KITA MENGHADAPI RINTANGAN HIDUP ?

Tulisan ini dipersembahkan buat temen teman & saudaraku yang lagi terimpa masalah dan atau rintangan hidup...
Semoga kita semua termasuk dari golongan orang orang yang selalu bersabar, bertawakal & bersyukur atas semua skenario-Nya


BAGAIMANA CARA KITA MENGHADAPI RINTANGAN HIDUP ? MARI KITA BELAJAR DARI KISAH TENTANG WORTEL, TELUR DAN BIJI KOPI


Panaskan 3 buah panci berisi air diatas api
Pada panci yang pertama, masukkan beberapa buah wortel
Pada panci yang kedua, masukkan beberapa buah telur
Pada panci yang ketiga, masukkan beberapa biji kopi yang sudah dihaluskan menjadi bubuk kopi
Panaskan ketiga panci tersebut selama 15 menit
Keluarkan isi dari ketiga panci tersebut
Wortel yang sebelumnya keras,
Sekarang berubah jadi empuk
Telur yang sebelumnya lunak
di bagian dalamnya, sekarang
menjadi keras
Bubuk kopi sudah menghilang

Selasa, 29 April 2008

MIMPI KE SURGA

MIMPI SEORANG HAMBA ALLAH YANG INSAF
HAYATILAH KERANA IA SEMATA-MATA UNTUK KEBAIKAN

Aku bermimpi suatu hari aku pergi ke syurga dan seorang malaikat menemaniku
serta menunjukkan keadaan di surga.
Kami berjalan
memasuki suatu ruang kerja yang penuh dengan para malaikat.
Malaikat yang mengantarku berhenti di depan
ruang kerja pertama dan berkata,"
Ini adalah Seksi
Penerimaan.
Disini, semua permintaan
yang ditujukan pada Allah, diterima".
Aku melihat-lihat sekeliling tempat ini dan aku dapati tempat ini begitu sibuk dengan begitu banyak malaikat yang mengamati seluruh permohonan yang tertulis pada kertas dari manusia di seluruh
dunia.
Kemudian,....
aku dan malaikat tersebut berjalan lagi melalui
koridor yang panjang.

Rabu, 12 Maret 2008

AKU TIDAK MEMILIH MENJADI INSAN BIASA

Aku tidak memilih menjadi insan biasa
Memang hak-ku untuk menjadi luar biasa
Aku mencari kesempatan bukan perlindungan
Aku tidak ingin menjadi warga yang terkungkung, rendah diri dan terpedaya,
karena dilindungi pihak berkuasa
Aku siap menghadapi resiko terencana, berangan-angan dan membina,
Untuk gagal dan sukses

Aku menolak menukar insentif dengan derma
Aku memilih tantangan hidup daripada derma
Aku memilih tantangan hidup dari pada kehidupan yang terjamin,
Kenikmatan mencapai sesuatu, bukan utopia yang basi

Aku tidak akan menjual kebebasanku,
Tidak juga kemuliaanku untuk mendapatkan derma,
Aku tidak akan merendahkan diri pada sembarang atasan dan ancaman.

Sudah menjadi warisanku untuk berdiri tegak, megah dan berani,
Untuk berpikir dan bertindak untuk diri sendiri,
Untuk meraih segala keuntungan hasil kerja sendiri,
Dan untuk menghadapi dunia dengan berani dan berkata:
“ini telah ku lakukan !”

segalanya ini memberikan makna seorang insan.

Selasa, 15 Januari 2008

IMAN

Ada seorang pemuda yang lama sekolah di negeri paman Sam kembali ke tanah air
Sesampainya dirumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang guru
agama, Ulama atau siapapun yang bisa menjawab 3 pertanyaannya.
Akhirnya Orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut.

Sadarkah Kita...?

Sadarkah kita bahwa;
Kita dilahirkan dengan dua mata di depan, karena seharusnya
kita melihat yang ada di depan, kita lahir dengan dua telinga,
satu kiri dan satu di kanan sehingga kita dapat mendengar dari
kedua sisi. Menangkap pujian maupun kritikan, dan melihat mana
yang benar.

Kita dilahirkan dengan otak tersembunyi di kepala, sehingga
bagaimanapun miskinnya kita, kita tetap kaya. Tak seorang pun
yang dapat mencuri isi otak kita, yang lebih berharga dari
segala permata yang ada.

Kita dilahirkan dengan dua mata, dua telinga, namun cukup
dengan satu mulut. Karena mulut tadi adalah senjata yang
tajam, yang dapat melukai, memfitnah, bahkan membunuh.
Lebih baik sedikit bicara, tapi banyak mendengar dan melihat.

Kita dilahirkan dengan satu hati, yang mengingatkan kita
untuk menghargai dan memberikan cinta kasih dari dalam lubuk
hati. Belajar untuk mencintai dan menikmati dicintai, tetapi
jangan mengharapkan orang lain mencintai anda dengan cara dan
sebanyak yang sudah anda berikan. Berikanlah cinta tanpa
mengharapkan balasan, maka anda akan menemukan bahwa hidup
ini akan menjadi lebih indah.

Kamis, 10 Januari 2008

Kata Kata Mutiara ISLAM

DOWNLOAD EBOOK MOTIVASI KIK DISINI

Berikut adalah kata-kata mutiara dari Rahmat Motivasi Islami. Kata-kata mutiara ini memuat prinsip-prinsip:

  • Motivasi, Prinsip Sukses, Sikap Positif, Inspirasi



  1. Semakin Anda memahami lebih banyak tentang dunia di sekitar Anda, semakin bergairah dan penasaran terhadap kenyataan hidup dalam hidup Anda.

  2. Gairah adalah salah satu elemen pokok yang meringankan upaya dan mengubah kegiatan-kegiatan yang biasa-biasa saja menjadi suatu pekerjaan yang dapat dinikmati.

  3. Semakin besar “Mengapa” Anda akan semakin besar energi yang mendorong Anda untuk meraih sukses.
luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com tipscantiknya.com