Sabtu, 29 Januari 2011

BERSATULAH DENGAN ISLAM BUKAN DENGAN ASHOBIYAH ( NASIONALISME )

'Aku sedih membaca dan mendengar realita ini'..


Bahwa:

sebagian saudara seimanku telah menjadikan saudara seiman mereka sebagai musuh. Dan menjadikan musuhNya sebagai temannya. Semua ini diakibatkan oleh hasutan musuh-musuh Allah pd umat Islam untuk rela hidup dan mati bukan demi ALLAH melainkan demi 'ASHOBIYAH' (nasionalisme,kesukuan,kelompok-isme).

Benar apa sabda Rasulullah,

" Kelak umat lain akan mengerumuni kalian seperti orang-orang kelaparan yang mengerumuni hidangan". Salah seorang sahabat bertanya," apakah ketika itu jumlah kami sedikit yaa Rasul?". Rasul menjawab,"Tidak! Ketika itu jumlah kalian banyak namun kalian bagaikan buih di lautan. Allah melenyapkan rasa takut dari musuh-musuh kalian,dan menumbuhkan WAHN ke dalam hati kalian". Seorang sahabat bertanya,"Apa itu WAHN yaa Rasul?". Rasul menjawab,"Cinta dunia takut mati".." (HR Abu Dawud & Ahmad)

Salah satu senjata ampuh musuh-musuh Allah untuk membunuh rasa persaudaraan umat Islam adalah faham beracun bernama NASIONALISME. Faham ini telah berhasil membuat kaum nasionalis Arab memberontak dan memerangi khilafah Turki Utsmani, membuat Iraq berperang dengan Iran di era 80-an, membuat Iraq menginvasi Quwait atas dukungan AS, dan membuat Indonesia berseteru dengan Malaysia. Perjuangan dan perseteruan murahan ini berawal dari Ashobiyah yang bernama Nasionalisme. Dunia Islam menjadi egois karena nya. Orang Indonesia bangga dengan keIndonesiaannya. Orang Malaysia bangga dengan keMalaysiaannya. Orang Arab bangga dengan kearabannya,dan seterusnya. Hingga perlahan tapi pasti hilanglah rasa bangga mereka pada Allah, nabiNya, kitabNya, dan agamaNya, Islam, serta saudaranya, sesama muslim.

Saat ini kita,umat Islam,menjadi santapan musuh-musuhnya. Kita di'nina-bobokan' dan dilenakan dengan WAHN.

Setiap hari, TV berisi tayangan murahan yg membodohi dan merusak generasi umat Islam. Tata pergaulan muda mudi Islam dirusak oleh free sex dan narkoba. Media online dipenuhi aplikasi seronok berupa pornografi {pornoaksi}. Apa yang kita harapkan dari generasi rusak semacam ini?! Apakah mereka layak jadi pemimpin?!

Sebagian keluarga muslim broken home, karena perzinahan,kemiskinan,dan lain-lain. Masyarakat dibuat sulit menjalani kehidupan. Karena harga kebutuhan pokok melambung tinggi, jumlah pengangguran meningkat. Begitupun juga dengan jumlah orang miskin dan sakit. Negara dibuat hampir bangkrut dengan hutang luar negerinya yang ribawi dengan modus bantuan/hibah, aset dan harta kekayaan negara dirampas oleh negara asing dengan modus investasi. Gas meledak dan melukai bahkan membunuh rakyat. Jika Indonesia benar-benar merdeka,bukan kehidupan seperti ini yang rakyat impikan. Allah pun tak ridho dengan kezhaliman penguasa pada rakyatnya.

Kesempitan hidup ini akibat ulah penjajah dan umat Islam sendiri yang disadari/tidak, telah membuka peluang bagi musuh untuk menguasai urusan diri mereka dengan aturan jahil buatan manusia.

Inilah persoalan utama kita. Ditambah persoalan perpecahan dalam tubuh umat di dunia Islam akibat faham beracun ashobiyah bernama nasionalisme. Akibat nasionalisme, persoalan palestine tidak pernah berakhir. Begitu pula dengan krisis imperialisme global di timur tengah. Akibat egoisme rezim berkuasa di dunia dengan ego nasionalisme mereka, imperialisme global merata di dunia dan sukar diperangi. Allah murka. Allah seakan-akan membiarkan kondisi semacam ini hingga manusia, khususnya umat Islam, mau berfikir dan melakukan revolusi terhadap kondisi mereka yang terpuruk dan terhina serta diperebutkan bagai hidangan lezat oleh musuh-musuh Allah.

Akibat ego nasionalisme pula, Indonesia rela siap berperang dan mati sangit alias 'sia-sia' melawan Malaysia, demi alasan apapun. Begitu bencinya mereka satu dengan lain ; hingga mata,hati,dan fikiran mereka tak mampu membedakan mana kawan mana lawan. Mereka membenci saudara seiman hanya karena perbedaan bangsa. Mereka begitu cinta musuhNya hanya karena kebaikan fatamorgana/semu-nya saja.

Padahal sudah jelas, didalam al Qur'an, berkali-kali,Allah mengingatkan umat ini agar tak bercerai berai kecuali berpegang teguh pada tali agamaNya yang kuat. Dan berapa kali Allah mengingatkan pada kita betapa Dia benci musuh-musuhNya yang telah memerangi dan membunuh para nabi dan peperangan ini sedang serta akan selalu mereka lakukan pada hambaNya yang sholih.

Dan betapa Dia mencintai hamba-hambaNya yang muslim,mu'min,dan mukhlis.

Allah juga tak pernah menyuruh para nabi dan rasulNya untuk menyeru kepada ASHOBIYAH termasuk Nasionalisme. Seluruh nabi dan rasul,sejak nabi Adam AS hingga Muhammad SAW, hanya menyeru umatnya kepada kalimat tauhid 'LAA ILAAHA ILALLAAH'-seraya berharap dan berdoa padaNya bagi umatnya, 'JANGANLAH KALIAN MATI KECUALI DALAM KEADAAN ISLAM'. Karena ISLAM adalah satu-satunya agama dan jalan hidup yang diridhoi Allah.

Akhiri permusuhan antar saudara seiman atau kita rela mati dalam kebencian 'sia-sia' kita pada seluruh hambaNya hanya karena ego kebangsaan. Perkuat tali persatuan diantara umat Islam,tanpa bedakan suku,ras,dan bangsa.

Allah takkan menghisab manusia dari jenis kelamin, suku, bangsa, atau ras manusia. Namun dari perbuatannya yang senantiasa tercatat oleh dua malaikat setiaNya.

Tanamkan dan miliki cita-cita seorang muslim sejati :

HIDUP MULIA dengan ISLAM atau MATI SYAHID, membela al-haq, ISLAM

http://khoirzahra75id.multiply.com/journal/item/269

2 komentar:

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com tipscantiknya.com