Senin, 07 Desember 2009

Islam TIDAK PERNAH Memberontak kepada NKRI

Tidak bisa dipungkiri kalau kita baca buku sejarah atau ke museum, maka Islam digambarkan sebagai agama yang pernah memberontak kepada NKRI


Sejak SD saya sering bertanya tanya , benarkah demikian ??




“Siapa pun tak kan bisa menolak fakta bahwa perjuangan umat Islam-lah yang menjadikan negara ini merdeka dan mampu mempertahankannya. Semangat jihad-lah yang membuat bangsa dan negara ini kuat menghadapi berbagai gempuran para musuhnya. Tapi apakah hal ini ditulis dengan benar dan apa adanya dalam sejarah kita? Sama sekali tidak! ( Letnan Jenderal (Purn) Zaini Azhar Maulani )”



Rakyat Indonesia selalu dicekoki tuduhan seakan-akan gerakan Islam identik dengan pemberontakan sebagaimana yang selama ini dituduhkan kepada NII. Padahal kehadiran dan deklarasi NII sebenarnya tidak pada posisi ada negara di dalam negara karena Republik Indonesia berdasarkan Perjanjian Renville hanya berada di Jateng, Yogyakarta dan Sebagian Sumatera .


Kesepakatan yang diambil dari Perjanjian Renville adalah sebagai berikut :




  1. Disetujuinya pelaksanaan gencatan senjata

  2. Disetujuinya sebuah garis demarkasi yang memisahkan wilayah Indonesia dan daerah pendudukan Belanda.

  3. TNI harus ditarik mundur dari daerah-daerah kantongnya di wilayah pendudukan di Jawa Barat dan Jawa Timur ke daerah Indonesia di Yogyakarta. Dan pada bulan Februari 1948, Divisi Siliwangi hijrah ke Jawa Tengah.


Tidak semua pejuang Republik yang tergabung dalam berbagai laskar, seperti Barisan Bambu Runcing dan Laskar Hizbullah/Sabillilah di bawah pimpinan Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo, mematuhi hasil Persetujuan Renville tersebut. Mereka terus melakukan perlawanan bersenjata terhadap tentara Belanda. Hingga pada 7 Agustus 1949, di wilayah yang masih dikuasai Belanda waktu itu, Kartosuwiryo menyatakan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII).


Jadi Lebih tepat dikatakan kehadiran NII adalah sebuah negara yang sejajar jika disandingkan dengan RI.  Lain halnya dengan negara Pasundan yang benar-benar merupakan produk Belanda. Orang-orang nasionalis tidak bisa sependapat dalam perkara ini, tetapi kebenaran sejarah tidak bisa ditutupi terus-menerus."



Inilah Peta Indonesia Pada Tahun 1948
Inilah Peta Indonesia Pada Tahun 1948

Usaha untuk mengungkapkan manipulasi sejarah adalah sangat berat. Satu di antara fakta sejarah yang dimanipulasi, adalah untuk mengungkap kebenaran tuduhan teks proklamasi dan UUD Negara Islam Indonesia adalah jiplakan dari proklamasi Soekarno-Hatta. Yang sebenamya terjadi justru kebalikannya.
Ketika Hiroshima dan Nagasaki di bom (6 - 9 Mei 1945) S.M. Kartosuwiryo sudah tahu melalui berita radio, sehingga ia berusaha memanfaatkan peluang ini untuk sosialisasi proklamasi Negara Islam Indonesia. Ia datang ke Jakarta bersama pasukan Hisbullah dan mengumpulkan massa guna mensosialisasikan kemungkinan berdirinya Negara Islam Indonesia, dan rancangan konsep proklamasi Negara Islam lndonesia kepada masyarakat. Sebagai seorang tokoh nasional yang pernah ditawari sebagai menteri pertahanan muda yang kemudian ditolaknya, melakukan hal ini tentu bukan perkara sulit. Salah satu di antara massa yang hadir dalam pertemuan tersebut adalah Sukarni dan Ahmad Subarjo.


Mengetahui banyaknya dukungan terhadap sosialisasi ini, mereka menculik Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok agar mempercepat proklamasi RI sehingga Negara Islam Indonesia tidak jadi tegak. Bahkan dalam bukunya, Holk H. Dengel menyebutkan tanggal 14 Agustus 1945 Negara Islam Indonesia telah di proklamirkan, tetapi yang sebenarnya baru sosialisasi saja. Ketika di Rengasdengklok Soekamo menanyakan kepada Ahmad Soebardjo, sebagaimana ditulis Mr. Ahmad Soebardjo dalam bukunya "Lahirnya Republik Indonesia".
Pertanyaan Soekarno itu adalah: "Masih ingatkah saudara, teks dari bab Pembukaan Undang-Undang Dasar kita ?"
"Ya saya ingat, saya menjawab,"Tetapi tidak lengkap seluruhnya".
"Tidak mengapa," Soekarno bilang, "Kita hanya memerlukan kalimat-kalimat yang menyangkut Proklamasi dan bukan seluruh teksnya".
Soekarno kemudian mengambil secarik kertas dan menuliskan sesuai dengan apa yang saya ucapkan sebagai berikut : "Kami rakyat Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan".

Jika kesaksian Ahmad Soebardjo ini benar, jelas tidak masuk akal, karena kita tahu bahwa UUD 1945 baru disahkan dan disetujui tanggal 18 Agustus 1945 setelah proklamasi. Sehingga pertanyaan yang benar semestinya adalah, "Masih ingatkah saudara akan sosialisasi proklamasi Negara Islam Indonesia?" Maka wajarlah jika naskah Proklamasi RI yang asli terdapat banyak coretan. Jelaslah bahwa ternyata Soekarno-Hatta yang menjiplak konsep naskah proklamasi Negara Islam Indonesia, dan bukan sebaliknya. Memang sedikit sejarawan yang mengetahui mengenai kebenaran sejarah ini. Di antara yang sedikit itu adalah Ahmad Mansyur Suryanegara, beliau pernah mengatakan bahwa S.M. Kartosuwiryo pernah datang ke Jakarta pada awal Agustus 1945 bersama pasukan Hizbullah dan Sabilillah.

"Sebenarnya, sebelum hari-hari menjelang proklamasi RI tanggal 17 Agustus 1945, Kartosuwiryo telah lebih dahulu menebar aroma deklarasi kemerdekaan Islam, ketika kedatangannya pada awal bulan Agustus setelah mengetahui bahwa perseteruan antara Jepang dan Amerika memuncak dan menjadi bumerang bagi Jepang. Ia datang ke Jakarta bersama dengan beberapa orang pasukan laskar Hisbullah, dan segera bertemu dengan beberapa elit pergerakan atau kaum nasionalis untuk memperbincangkan peluang yang mesti diambil guna mengakhiri dan sekaligus mengubah determinisme sejarah rakyat Indonesia. Untuk memahami mengapa pada tanggal 16 Agustus pagi Hatta dan Soekamo tidak dapat
ditemukan di Jakarta, kiranya Historical enquiry berikut ini perlu diajukan : Mengapa Soekarno dan Hatta mesti menghindar begitu jauh ke Rengasdengklok padahal Jepang memang sangat menyetujui persiapan kemerdekaan Indonesia? Mengapa ketika Soebardjo ditanya Soekarno, apakah kamu ingat pembukaan Piagam Jakarta ? Mengapa jawaban yang diberikan dimulai dengan kami bangsa Indonesia ...? Bukankah itu sesungguhnya adalah rancangan Proklamasi yang sudah dipersiapkan Kartosuwiryo pada tanggal 13 dan 14 Agustus 1945 kepada mereka ? Pada malam harinya mereka telah dibawa oleh para pemimpin pemuda, yaitu Soekarni dan Ahmad Soebardjo, ke garnisun PETA di Rengasdengklok, sebuah kota kecil yang terletak di sebelah barat kota Karawang, dengan dalih melindungi mereka bilamana meletus suatu pemberontakan PETA dan HEIHO. Ternyata tidak terjadi suatu pemberontakan pun, sehingga Soekamo dan Hatta segera menyadari bahwa kejadian ini merupakan suatu usaha memaksa mereka supaya menyatakan kemerdekaan di luar rencana pihak Jepang, tujuan ini mereka tolak. Laksamana Maida mengirim kabar bahwa jika mereka dikembalikan dengan selamat maka dia dapat mengatur agar pihak Jepang tidak menghiraukan bilamana kemerdekaan dicanangkan. Mereka mempersiapkan naskah proklamasi hanya berdasarkan ingatan tentang konsep proklamasi Islam yang dipersiapkan SM. Kartosuwiryo pada awal bulan Agustus 1945. Maka, seingat Soekarni dan Ahmad
Soebardjo, naskah itu didasarkan pada bayang-bayang konsep proklamasi dari S.M. Kartosuwiryo, bukan pada konsep pembukaan UUD 1945 yang dibuat oleh BPUPKI atau PPKI." (Al Chaidar, Pengantar Pemikiran Politik Proklamator Negara Isalam Indonesia S.M. Kartosoewirjo, hal. 65, Pen. Darul Falah, Jakarta).

Naskah proklamasi negara Islam yang dibuat SM Kartosoewirjo (SMK).



Proklamasi Negara Islam Indonesia:
Bismillahirrahmanirrahiim,
Asyhaduan Lailaha illallah,
wa asyhaduanna Muhammadarasulullah.

Kami ummat Islam bangsa Indonesia menyatakan berdirinya
Negara Islam Indonesia. Maka hukum yang berlaku atas
Negara Islam Indonesia itu adalah hukum Islam.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar

Madinah Indonesia, 12 Syawal 1368 H / 7 Agustus 1948 H

Imam Negara Islam Indonesia:
SEKARMADJI MARIDJAN KARTOSOEWIRJO


Naskah Proklamasi Sukarno-Hatta


Penuh coretan ( plagiat...?? )



Semoga bermanfaat ( dari berbagai sumber )



Tulisan Terkait :




8 komentar:

  1. I don’t know If I said it already but …Cool site, love the info. I do a lot of research online on a daily basis and for the most part, people lack substance but, I just wanted to make a quick comment to say I’m glad I found your blog. Thanks

    BalasHapus
  2. saya setuju ketika saya sekolah juga begitu. SM. Karto Suwiryo identik dengan gerakan pemberontakan pendirian Negara Islam Indonesia. kenapa dari dahulu hingga kini ulama yang memperjuangkan Islam dengan sungguh-sungguh. selalu di cap dengan pemberontak. semoga amal kebaikan mereka di terima Allah SWT. saya yakin misal neraka yang mereka dapatkan didunia. tetapi mereka layak mendapat SURGA-Nya Allah SWT. sebab gelar pahlwan tidaklah penting bagi para mujahid tetapi mereka lebih mementingkan kehidupan akhirat yang abadi.

    BalasHapus
  3. Islam adalah islam, namun yg selama ini terjadi berbagai masalah adalah masalah golongannya karena tidak dipungkiri setiap manusia apapun agamanya bila sudah membuat suatu golongan pasti ada kepentingan tertentu dan itulah yg terjadi pada masa kehidupan manusia dari jaman dahulu sampai sekarang.
    Ego pribadi dan ego golongan timbul itulah yg membuat masalah, makanya walaupun Agama Islam di Indonesia ini mayoritas namun kwalitas dari manusianya cukup memprihatinkan bahkan di golongan orang islam sendiri ada yg beranggapan bahwa apabila diluar golonganya adalah kafir walaupun sesama islam.
    Masih sedikit sekali Para Ulama/ ustad yg perduli akan nasib generasi islam dimasa yg akan datang.
    contoh kecil " Sekarang ini menjadi wajar bila mengemis dipinggir jalan yg penting mengatas namakan membangun masjid, padahal ini akan dicontoh oleh generasi penerus bahkan banyak juga anak kecil yg ikut didalamnya" ini sebenarnya masalah yg sangat serius namun tidak banyak yg perduli.
    Contoh besar bahwa mental manusia Islam walapun sudah intelektual namun masih bobrok. adalah Departemen Agama adalah departemen terkorup dinegeri ini, mohon maaf sy ngga usah kasih datanya marilah masing2 cari sendiri karena bagi sy ini ngga penting.
    Marilah kita berdo'a dan berusaha dimulai dari diri kita sendiri agar Manusia islam dimasa yg akan datang benar2 menjadi satu agama yg bisa dan nyata jadi teladan buat agama yg lain. Amien ya robbana alamin.

    BalasHapus
  4. Amiiiiin..

    Nitip link ane disini boleh gak? Link blog ini sudah terpasang di bloggerpemula

    BalasHapus
  5. kok ga da ya... yg mempostkan mengenai "Kontroversi Sejarah" di Indonesia...???
    padahal, sesungguhnya terdapat banyak se X ketidak pastian dalam perjalanan sejarah kita lhooo...

    BalasHapus
  6. PELAJARI SEJARAH YANG SEBENARNYA DARI TAHUN BERAPA REPUBLIK INDONESIA BERDIRI SIAPA YANG MELAWAN PENJAJAH PADA MASA PENJAJAHAN SIAPA PAHLAWAN RI DAN NI? PAHLAWAN NEGARA ISLAM DIANTARANYA TEUKU UMAR,CUTNYAKDIEN, WALISONGO, IMAM BONJOL, SULTAN HASANUDIN, RI BERDIRI TAHUN 1945-1949. KALAU MERASA UMAT ALLAH YA IKUTI APA YANG DIPERINTAH ALLAH DAN YANG DILARANGNYA. ISLAM ITU TIDAK SUKA DGN KEKERASAN.

    BalasHapus
  7. Bom atom Hiroshima Nagasaki tanggal 6 & 9 Mei 1945? Uhuk..uhuk...*keselek biji korma

    BalasHapus

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com tipscantiknya.com