Arti Syahadat

( BUKAN tidak ada TUHAN selain Allah ).

Kita ini sebetulnya orang Islam yang (kebetulan) hidup di Indonesia ataukah orang Indonesia yang (kebetulan) beragama Islam?

Bagaimana sebenarnya mendudukkan masalah ini secara proporsional? Mana yang benar: "Kita ini sebetulnya orang Islam yang (kebetulan) hidup di Indonesia ataukah orang Indonesia yang (kebetulan) beragama Islam?"..

INDONESIA BANGKRUT, INI SALAH SATU PENYEBABNYA

Kalau dulu Indonesia dijajah Belanda pake pasukan, kapal perang, dan persenjataan, Dan setelah menang, Belanda baru bisa ngeruk kekayaan alam. Tapi sekarang itu nggak perlu pake pasukan. Untuk bisa mengeruk kekayaan Indonesia itu cukup pake uang kertas. Kalo kita lihat sekarang ini kan Rupiah jatuh terus, kalo nggak salah sekarang 1 dollar sudah 13.300, anjlok terus. Kenapa ?.

Kecurangan Bank Dalam Kredit KPR

Sejak awal bisnis bank adlh hasil kreasi para “money lenders”. Jd jgn kaget jika sampai saat ini, praktek lintah darat masih melekat. Bagaimana bank melakukan praktek lintah darat pd nasabahnya? Salah satunya adalah dg melakukan “kreasi” terhadap bunga kredit..

Penghargaan Islam Terhadap Buruh dan Pekerja

Islam sebagai agama rahmat bagi semesta alam, sangat memperhatikan hak asasi manusia, sekalipun dia seorang budak. Para sahabat yang pernah membantu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, baik budak maupun orang merdeka, semua merasa puas dengan sikap baik yang beliau berikan. Inilah potret ideal yang bisa dijadikan contoh muamalah antara majikan dengan pembantunya, antara pimpinan dengan pekerjanya.

Rabu, 08 Juli 2015

Kita ini sebetulnya orang Islam yang (kebetulan) hidup di Indonesia ataukah orang Indonesia yang (kebetulan) beragama Islam?

Tiga dekade yang lalu, seorang tokoh nasional yang sekarang sudah wafat, pernah melontarkan satu pertanyaan menggelitik, "Kita ini sebetulnya orang Islam yang (kebetulan) hidup di Indonesia ataukah orang Indonesia yang (kebetulan) beragama Islam?" Pertanyaan ini sepintas tidak problematik, tetapi jika dibaca pelan-pelan dengan kecermatan yang tajam, maka termuat dua paradigma yang bertolak belakang.

Lalu menurutnya, jawaban yang benar adalah jawaban yang dibangun dengan paradigma, bahwa kita adalah "orang Indonesia yang (kebetulan) beragama Islam". Menurutnya paradigma ini memandang Islam bukan Arab, melainkan nilai-nilai dan ajaran-ajaran universal, seperti: kemanusiaan, keadilan, kemaslahatan, kerahmatan, kesetaraan, dan persaudaraan yang dilandasi wahyu ketuhanan dan tauhid. Sampai di sini, alasan yang disampaikan masih bisa diterima.

Namun kemudian, dia melanjutkan bahwa untuk menjadi Muslim, seseorang tidak harus menggunakan identitas Arab atau melebur seperti orang Arab, mulai dari cara berbicara yang kearab-araban, berjenggot, menggunakan jilbab, dan lain sebagainya. Muslim yang berpeci khas Jawa, bersarung, sementara bagi wanita menggunakan kerudung hanya untuk menutup rambut dan lehernya dibiarkan terbuka, menggunakan pakaian jarik, lalu masih menggunakan kemenyan dan dupa dalam sebagian aktivitasnya, serta senang berziyarah kubur, merupakan Muslim asli Indonesia.

Lebih dari itu, lalu dia menarik simpati dari banyak orang dengan mengatakan, bahwa Islam asli Indonesia adalah Islam yang damai, toleran dan menghargai nilai-nilai kemanusiaan. Sementara itu, islam yang “bukan Indonesia”, menurutnya, cenderung tidak cintai damai, suka kekerasan, suka perang, mengijinkan aksi terorisme, dan lain-lain. Dengan pernyataan yang tampak memukau ini, dia berhasil mendapatkan pengikut dan simpati dari kalangan pemuda pada waktu, yang sekarang sudah menjadi tua. Bahkan, sampai sekarang tokoh ini masih mengikuti banyak pengagum yang “siap mati” untuk membelanya.

Bagaimana sebenarnya mendudukkan masalah ini secara proporsional? Mana yang benar: "Kita ini sebetulnya orang Islam yang (kebetulan) hidup di Indonesia ataukah orang Indonesia yang (kebetulan) beragama Islam?"

***

Dalam memberi jawaban terhadap permasalahan dan pertanyaan apapun, hal itu tergantung pemahaman seseoarang. Bagi seseorang yang memahami Islam lebih penting dari Indonesia, maka ia akan menjawab bahwa: “ia adalah orang Islam yang (kebetulan) hidup di Indonesia”, tetapi bagi seseorang yang menganggap Indonesia lebih penting daripada Islam, maka ia
luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com tipscantiknya.com