Arti Syahadat

( BUKAN tidak ada TUHAN selain Allah ).

Kita ini sebetulnya orang Islam yang (kebetulan) hidup di Indonesia ataukah orang Indonesia yang (kebetulan) beragama Islam?

Bagaimana sebenarnya mendudukkan masalah ini secara proporsional? Mana yang benar: "Kita ini sebetulnya orang Islam yang (kebetulan) hidup di Indonesia ataukah orang Indonesia yang (kebetulan) beragama Islam?"..

INDONESIA BANGKRUT, INI SALAH SATU PENYEBABNYA

Kalau dulu Indonesia dijajah Belanda pake pasukan, kapal perang, dan persenjataan, Dan setelah menang, Belanda baru bisa ngeruk kekayaan alam. Tapi sekarang itu nggak perlu pake pasukan. Untuk bisa mengeruk kekayaan Indonesia itu cukup pake uang kertas. Kalo kita lihat sekarang ini kan Rupiah jatuh terus, kalo nggak salah sekarang 1 dollar sudah 13.300, anjlok terus. Kenapa ?.

Kecurangan Bank Dalam Kredit KPR

Sejak awal bisnis bank adlh hasil kreasi para “money lenders”. Jd jgn kaget jika sampai saat ini, praktek lintah darat masih melekat. Bagaimana bank melakukan praktek lintah darat pd nasabahnya? Salah satunya adalah dg melakukan “kreasi” terhadap bunga kredit..

Penghargaan Islam Terhadap Buruh dan Pekerja

Islam sebagai agama rahmat bagi semesta alam, sangat memperhatikan hak asasi manusia, sekalipun dia seorang budak. Para sahabat yang pernah membantu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, baik budak maupun orang merdeka, semua merasa puas dengan sikap baik yang beliau berikan. Inilah potret ideal yang bisa dijadikan contoh muamalah antara majikan dengan pembantunya, antara pimpinan dengan pekerjanya.

Senin, 16 Juni 2014

Semuanya Punya Dalil

Bismillaah

Tidak ada satu sekte sesat di muka bumi ini, yg menisbatkan dirinya kepada Islam, kecuali mereka memiliki dalil.

Tidak ada satu bid'ah dari bid'ah yg dilakukan melainkan pelakunya mempunyai dalil, dari dhahir-dhahir ayat Al Qur'an atau Sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam

Tatkala Syi'ah mengajak kepada imamnya yg dua belas, mengkafirkan para Shahabat Nabi dan istri-istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, menghalalkan mut'ah, merekapun mempersembahkan dalil - dalil kepada ummat.

Tatkala Ahmadiyah menyatakan bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah Nabi setelah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam maka merekapun mendatangkan dalil-dalilnya.

Tatkala Liberal, menyatakan Al Qur'an perlu direvisi, Al Qur'an yg ada sudah tidak sesuai dengan masa kini, homoseks diperbolehkan, pornoaksi dan pornografi halal, maka merekapun tidak omong kosong, mereka mendatangkan dalil-dalilnya dari Al Qur'an & Sunnah yg menguatkan pemahaman mereka.

Tatkala sekelompok Shufi, dengan berbagai bid'ah mereka, bahkan sampai ada yg menyatakan Allah dapat menyatu dgn mahlukNya, mereka juga menuliskan dalil-dalilnya dalam lembaran-lembaran buku yg banyak.

Terus apakah dengan mendatangkan dalil-dalil tersebut, mereka dapat melegalkan ajaran mereka, karena mereka bersandar kepada dalil-dalil dari Al Qur'an dan Sunnah?!

Kalau seperti itu, akan dibawa kemana umat ini, kalau ternyata semuanya memiliki dalil.

Bahkan orientalis yg mengatakan Islam adalah agama bangsa Arab, hadits bikinan para ulama' dll, merekapun juga mendatangkan dalil dari Al Qur'an & Sunnah.

Imam Syatibi berkata,"Oleh karena itu, tidaklah kamu mendapati salah satu sekte dari sekte-sekte sesat atau tidak satu orangpun yg menyelisihi pendapatmu dalam hukum-hukum, baik itu furu'iah atau yg prinsipil, yg tidak mampu untuk berdalil atas kebenaran mazhabnya dengan dhohir-dhohir dalil.

Bahkan kami mendapati orang-orang fasik yg berdalil dlm perkara-perkara kefasikan dengan dalil-dalil yg ia sandarkan kepada syariat yg suci.

Bahkan orang-orang Nashrani menguatkan ajaran mereka dgn Al Qur'an.
Oleh karna itu selazimnya bagi yg mengkaji suatu dalil syar'i untuk memperhatikan pemahaman orang-orang pertama (para sahabat) dan pengamalan mereka dengan dalil itu, karna itu lebih layak untuk menepati kebenaran dan lebih lurus dalam berilmu dan beramal".
(Al Muwafaqat 3/288-289).

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam telah memberikan solusi tapi kadang berat hati ini utk mengikutinya, karna sebagian hidup di lingkungan yg sudah turun-temurun meyakini hal itu atau karna termakan tulisan-tulisan yg tidak dapat dipertanggung jawabkan, di samping ilmu agama yg minim.

Apa solusi itu...?

فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ

“Maka sungguh, siapa yg hidup di antara kalian akan menyaksikan perselisihan yg banyak, maka wajib hendaklah kalian mengikuti sunnahku & sunnah Al-Khulafa yg mendapat bimbingan & petunjuk, pegang eratlah sunnah itu & gigitlah dgn geraham-geraham kalian.”
(HR. Abu Dawud no. 4607 & At-Tirmidzi no. 2676)

Maka demi kejayaan Islam.
Demi persaudaraan Islam
Saatnya kita kembali kepada sunnah.

Dalam urusan agama, cukuplah kita mengamalkan apa yg mereka amalkan
Yg tidak, ya tidak perlu dibahas, tidak perlu dibikin ruwet.

Kita terus meniti jalan mereka, sampai kita berjumpa dengan Allah Ta'ala.

Insyaa Allah kita akan dihimpun bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabatnya.

https://www.facebook.com/100005426232544/posts/244275559096650

Kamis, 12 Juni 2014

Tujuan Dakwah



Dakwah bertujuan untuk:

1. Mengajak, bukan mengejek
2. Mengajar, bukan menghajar
3. Membina, bukan menghina
4. Menasehati, bukan menusuk hati
5. Merangkul, bukan memukul.

Dakwah akan lancar dengan:

1. Menabur kasih, bukan
menguburnya
2. Menggalang kekuatan, bukan
menggulungnya
3. Menerangi kebenaran, bukan
memeranginya
4. Menjaga hak saudara, bukan
menjegalnya.

Dakwah, seharusnya bisa:

1. Membimbing, bukan
membimbangkan
2. Memajukan, bukan
memojokkan
3. Menganjurkan, bukan
menghancurkan
4. Menyadarkan, bukan menidurkan.

Dakwah akan lebih berkualitas dengan:

1. Tabah hadapi cobaan, bukan
tambah minta pujian
2. Bersikap Lemah lembut dan sabar, bukan dengan cara kasar dan hajr
3. Mewujudkan amalan nyata,
bukan mengumbar kata kata
4. Menuntun mad'u, bukan menonton mad'u.
5. Berteman, bukan tahdzir serampangan

Dakwah, terasa indah bila untuk:

1. Meneladani, bukan
menelanjangi
2. Saling memberi, bukan saling
meng-iri
3. Menyemangati, bukan
menyengat-mati
4. Mencipta rasa damai, bukan
membuat massa ramai

Dakwah, terasa manis dengan:

1. Menebar senyum manis, bukan
mengumbar wajah sinis
2. Berakhlak halus, bukan berakal
bulus
3. Berniat tulus, bukan berminat fulus.

Dakwah itu, upaya untuk:

1. Mempertahankan aqidah, bukan
mempertuhankan jimat dan rajah
2. Menghidupkan sunnah, bukan
menghidupkan bid’ah
3. Menjadikan orang patuh, bukan
membuatnya jatuh
4. Membuat sembuh, bukan
menjadikannya kambuh.

https://www.facebook.com/100005426232544/posts/245165172341022

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com tipscantiknya.com